.jpg)
Sudah sangat banyak penggambaran kondisi paradoks orang yang sedang dilanda jatuh cinta. Satu sisi, cinta memberikan banyak kegembiraan dan energi yang melimpah, namun di saat yang sama ternyata menimbulkan derita tiada tara. Bukankah ini paradoks. Jatuh cinta (konon katanya) sangat sulit dilukiskan situasinya dengan kata-kata. Namun gejala kegembiraan dan penderitaan mudah dirasakan oleh orang yang mengalami, dan mudah dilihat oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Jatuh cinta tidak hanya dimiliki anak-anak muda. Orang tuapun bisa mengalaminya, bahkan saat sudah berusia lanjut usia. Tidak memandang usia dan jenis kelamin, jatuh cinta bisa melanda siapa saja yang menyediakan diri untuk mengalaminya. Jika anda termasuk orang yang menyediakan diri untuk jatuh cinta –apalagi berulang kali—pertimbangkan masak-masak kondisinya. Paradoks, dan seringkali tidak produktif. Ceria, Namun Gelisah Orang yang tengah mengalami jatuh cinta mendapatkan hati yang ceria dan berbunga-bunga...